Zine: Asal kata, Sejarah, dan Perkembangan

“Orang aneh, kutu buku, kuper serta mereka yang dikucilkan oleh lingkungan adalah karakter orang-orang yang biasanya membuat zine di Amerika. Mereka merayakan kehidupan mereka yang tak tampak tadi menjadi sebuah wujud yang begitu jelas di depan orang lewat zine-zine mereka.”
– Notes From The Underground, Stephen Duncombe-

Sebenarnya kata zine berasal dari kata fanzine yang merupakan singkatan dari fan magazine untuk membedakannya dari majalah komersial, atau magazine dan fanzine. Magazine berhubungan dengan hal-hal yang negatif seperti komoditi sementara fanzine berhubungan dengan hal-hal yang positif seperti informasi. Sebelumnya orang-orang menuliskan kata zine menggunakan apostrophe (’zine) untuk menunjukkan bahwa “fan” telah ditinggalkan, tetapi terus berevolusi menjadi sesuatu yang berbeda dari fanzine, apostrophe-nya dihilangkan. Sekarang hanya disebut “zine”.

Di awalnya kelahiranya, zine tidaklah berbicara masalah-masalah politik, budaya, ataupun musik, tetapi berbicara soal tema-tema fiksi ilmiah. Zine lahir pertama kalinya di antara para penggemar fiksi ilmiah. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kepandaian di atas rata-rata, namun kemampuan untuk bersosialisasinya di bawah rata-rata. Menemukan dunia fiksi ilmiah sebagai pelarian dari realita yang menolak mereka.
Fanzine fiksi ilmiah pertama adalah The Comet, lahir ditahun 1930, diterbitkan oleh the Science Correspondence Club di Chicago yang di editori oleh Raymond A. Palmer dan Walter Dennis. Ini kemudian mendorong lahirnya bentuk-bentuk zine baru dari komunitas fiksi ilmiah. Di akhir 1930-an, komunitas fiksi ilmiah mulai banyak berdiskusi tentang komik. Hal ini mendorong kelahiran zine komik pertama, The Comic Collector’s News yang dibuat Malcolm Willits dan Jim Bradley, pada Oktober 1947. Lalu di awal 1960-an muncul zine jenis baru lagi dari komunitas fiksi ilmiah yaitu zine film horror yang pertama dibuat oleh Tom Reamy, yaitu Trumpet (San Fransisco).
Di pertengahan 1960-an, banyak penggemar fiksi ilmiah dan komik ternyata menemukan kesamaan interest pada musik rock dan kemudian melahirkan zine musik rock seperti Crawdaddy pada 1966 yang dieditori oleh Paul William dari California, yang kemudian menjadi sebuah majalah musik yang profesional. Pada tahun dan kota yang sama muncul zine Mojo Navigator yang dieditori oleh Greg Shaw, yang mana pada 1970 dia juga membuat zine Who Put The Bomp?
Pada 1970 terjadi perubahan besar dalam dunia zine. Pertama ialah kemajuan teknologi yang menghasilkan mesin fotokopi. Sebelumnya, apa yang disebut penerbitan yang independent sebenarnya masih bersifat dependen, para penerbit masih tergantung pada teknologi mesin cetak yang masih terbatas pada waktu itu, yang harganya cukup mahal dan memakan banyak waktu.Tapi dengan menggunakan mesin fotokopi, pembuatan dan penggandaan zine menjadi lebih mudah, cepat dan rapi hingga pembuatan media sendiri menjadi lebih mudah lagi.
Perubahan yang kedua adalah munculnya kultur punk, dimana punk menyumbangkan banyak hal kepada dunia fanzine, seperti jenis estetika baru, penuh dengan seni potong-tempel yang tidak mengindahkan hak cipta dan orisinalitas –dengan mengambil berbagai macam gambar atau tulisan dari berbagai sumber, menggabungkan-gabungkannya, terkadang mengubah atau merusak sama sekali makna aslinya. Juga, etos D.I.Y/Do It Yourself yang menekankan pada semangat kemandirian dan kerjasama, menolak untuk bergantung dengan struktur-sruktur yang ada bagaimanapun hasilnya nanti. Hingga profesionalitas pun makin terpinggirkan oleh etos D.I.Y tadi.
Akibat meledaknya punk dan munculnya mesin fotokopi, maka zine pun makin menjamur dimana-mana. Zine punk pertama lahir di London, pada 4 juli 1976 bersamaan dengan debut Ramones, yaitu Sniffin’ Glue yang dieditori oleh Mark Perry. Lalu tahun selanjutnya baru muncul di Los Anggeles, yaitu Slash dan Flipside. Kemudian ada Maximum RocknRoll yang memulai eksistensinya dari sebuah acara underground di radio yang kemudian menjadi sebuah zine. Dan mulailah bermunculan zine-zine yang mengakar pada scene punk, seperti Punk Planet, Profane Existance, Slug And Lettuce, Heart Attack, dan banyak lagi lainnya.
Pada tahun 1982, Factsheet Five Zine terbit untuk pertama kalinya. Ini adalah sebuah zine yang membahas tentang zine, yang dieditori oleh Mike Gunderloy sampai ke edisi 44 (tahun 1991), yang kemudian dilanjutkan oleh Hudson Luce. Sistem manajemen dan sirkulasi distribusi yang baik membuat zine ini dijadikan sumber informasi bagi orang-orang yang ingin men- cari bacaan alter-natif di luar media-media mainstream.
Sekarang zine semakin berkembang dengan pesatnya. Bentuk-bentuk yang ada tidak lagi seperti diawal kelahiranya. Banyak juga zine yang kini lebih mirip majalah-mini dengan sentuhan personal. Banyak juga yang bersirkulasi lebih luas dan mulai dikelola secara profesional. Tapi hal yang tetap dipertahankan dari perkembangan yang ada adalah semangat diawal kelahirannya, sebagai media alternatif. Banyak juga zine yang berubah menjadi webzine diantaranya, Boingboing, Dead Sparrow, Noise Attack. Ada juga yang berbentuk e-zine. Zine-zine ini tidaklah lagi membutuhkan kertas dan tinta. Hal yang membedakan antara webzine dan e-zine adalah webzine berbasis website dan tampilannya hanya bisa dilihat di internet, sedangkan e-zine bisa di download dan dicopy sebagai file data.
Pada perkembangan selanjutnya, banyak bermunculan toko buku besar yang juga menyediakan zine seperti Cafe Royal (Melbourne), Reading Frenzy (Portland), Quimby’s (Chicago) . Perpustakaan besar di luar negeri pun banyak yang menyediakan zine, seperti: Salt Lake City Public Library, Multnomah County Library (Portland) serta The San Fransisco Public Library yang notabene merupakan tiga perpustakaan besar di Amerika. Universitas pun tidak mau ketinggalan, misalnya: Duke University , Barnard College Library, San Diego State University, De Paul University.
Ada juga perpustakaan yang isinya hanya menyediakan zine: ABC No Rio Zine Library (NY), The Zine Archive and Publishing Project (Seattle), The Independent Publishing Resource Center (Portland), The Hamilton Zine Library (Kanada), The Copy & Destroy Zine Library (Australia).
Untuk event pameran ada: Our Zine Thing, The Philly Zine Fest dan The Portland Zine Symposium (Amerika), Canzine dan North Of Non. Workshop dan simposium tentang zine pun banyak terdapat, misalnya: The 24 Hwhere (Kanada), The Manchester Zine Fest dan The London Zine Symposium (Inggris), Independent Press and Zine Fair dan Make It Up Zine Fair (Australia), Zinefest Mulheim (Jerman).
Dan kini zine telah berada di hampir setiap belahan dunia, termasuk Indonesia. Menyapa setiap orang yang ia jumpai dan berkata, “massa media bukan media massa”.